KERUSUHAN DAN KERUMUNAN TANPA MASKER DALAM PERAYAAN KEMENANGAN ITALIA DI EURO 2020
BOLA88KU — Tim Nasional Italia berhasil menyabet gelar juara Euro 2020 setelah mengalahkan Inggris lewat adu penalti dengan skor 3-2 di Wembley, Senin (12/7/2021) dini hari WIB.
Kedua tim ini berimbang 1-1 sepanjang 120 menit. Italia tertinggal duluan di menit kedua setelah kebobolan gol Luke Shaw sebelum Leonardo Bonucci menyamakan skor di menit ke-67.
Tim Italia merayakan keberhasilannya menjadi jawara Eropa. Dengan kerja keras didikanpelatih Roberto Mancini selama tiga tahun membuahkan hasil.
Italia, setelah gagal lolos kePiala Dunia 2018 berbenah total dan hasilnya adalah trofi Euro serta catatan 34 laga tanpaterkalahkan. Euphoria kemenangan ini menyebar ke seluruh penjuru Italia. Semuanya ikut merayakan trofi Piala Eropa kedua setelah terakhir jadi juara pada 1968.
Mereka berpesta semalaman suntuk di jalan-jalan. Masyarakat dari beragam daerah berkumpul dari segalapenjuru Italia. Mereka berkumpul di kota-kota seluruh negeri hingga memadati jalanan demi melakukan perayaan. Tak lupa mereka pun juga mengenakan beragam atribut yang identik dengan Italia.
Namun kegembiraan ini diikuti dengan kesedihan. Perayaan kesuksesan tim nasional Italiameraih juara Euro 2020 kali ini memakan korban jiwa.
Dalam Perayaan ini satu suporter tewas dan beberapa orang luka dalam pesta perayaan tersebut. Dikutip dari Mirror, seorang pria berusia 22 tahun tewas dalam kecelakaan mobil yang terjadi di Caltagirone, Sisilia.
Kabarnya pemuda tersebut bergegas untuk menuju kota untuk bergabung mengikuti perayaankemenangan tim Nasional Italia. Namun dalam perjalanan korban ditenggarai ugal-ugalan sehingga kecelakaan pun tidak terhindarkan.
Selain di Sisilia, korban akibat perayaan ini juga terjadi di kota Milan. Terdapat 15 orang mengalami luka-luka dan tiga di antaranya luka serius dalam kegaduhan pesta juara tersebut.
Salah satu dari 15 korban di Milan tersebut dikabarkan telah kehilangan tiga jarinya akibatledakan dari petasan yang ia bawa. Tak kalah tragis di kota Foggia, aparat keamananmenemukan tindak pembunuhan yang dilakukan oleh pembunuh bayaran.
Pembunuh bayaran tersebut mengambil kesempatan dalam kerumunan perayaan pesta juara Italia dengan menembak korbannya hingga tewas. Tak lama setelah melakukan aksinya, pembunuh tersebut kemudian kabur dengan menggunakan motor.
Keponakan dari korban penembakan tersebut juga menderita luka serius akibat insiden penembakan tersebut. Keponakan korban tersebut merupakan seorang anak perempuan yang masih berusia enam tahun.
Berdasarkan keterangan pihak kepolisian Italia, si pembunuh bayaran yang belum tertangkap itu diduga menghabisi targetnya sewaktu jalanan sedang padat-padatnya akibat perayaan.
Perayaan yang bersifat anarkis hingga memakan korban ini belum mendapatkan komentar dari pemerintah Italia sendiri. Sebab perayaan ini dinilai wajar, karena untuk pertama kalinya sejak tahun 1968 Italia berhasil memenangi Piala Eropa.
Perayaan di Roma
Di Roma warga Italia serentak turun ke jalan setelah pertandingan final kompetisi Euro 2020 berakhir dengan kemenangan Italia di babak final atas Inggris. Pesta kembang api berlangsung di pusat kota Roma.
Sejumlah orang turun ke jalan mengendarai skuter jenis Vespa yang merupakan kendaraan roda dua kebanggaan Italia yang mendunia. Banyak warga berkerumun tanpa memakai masker, yang padahal saat ini pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir.
Di Italia, total kasus Covid-19 sendiri hingga saat ini mencapai 4,27 juta kasus. Namun, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Italia sangat tinggi yaitu diatas 95 persen.
Dari 4,27 juta kasus Covid-19 yang terjadi di Italia 4,1 juta diantaranya sembuh. Sementara jumlah pasien Covid-19 yang meninggal di Italia tercatat sebanyak 128 ribu. Hal ini sangat disayangkan menginggat resiko penyebaran Covid-19 masih tinggi.