Salah Lebih Pilih Firmino atau Jota, Nih?
Pembahasan soal Firmino dan Jota mencuat dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu berkaitan dengan performa keduanya yang tampak timpang di Liverpool.
Penampilan Firmino sejak awal musim ini belum dapat dikatakan memuaskan. Meski lebih banyak tampil sebagai starter, tapi striker Brasil itu baru bisa membuat satu gol dan dua assist dari 12 penampilannya di semua kompetisi.
Di Liga Inggris saja, penampilan Roberto Firmino bisa dibilang memble. Melansir data Squawka, penyerang 29 tahun itu gagal melepaskan tembakan on target di lima pertandingan dan tak kuasa membuat percobaan dalam empat laga.
Hasil berbeda justru diraih Diogo Jota yang kerap turun sebagai pemain cadangan. Sejak direkrut Liverpool pada bursa transfer musim panas lalu, bintang Portugal itu langsung nyetel dengan sistem permainan Juergen Klopp dan telah membukukan tujuh gol dari 11 penampilan di seluruh ajang.
Kehadiran Jota pun dianggap cocok untuk menggantikan Firmino di trio lini serang Liverpool. Tidak sedikit pihak yang meminta Klopp lebih mempercayakan bintang Portugal itu ketimbang Si Senor buat menemani dua penyerang The Reds lainnya, Sadio Mane dan Mohamed Salah.
Roberto Firmino failed to produce a shot on target for the fifth Premier League game this season… and failed to create a chance for the fourth match this season.
And it’s the third time he’s produced 0 of both in the same game. ? pic.twitter.com/ZqZNmcVzQK
— Squawka Football (@Squawka) November 8, 2020
Perdebatan mengenai Firmino dan Jota turut mendapat perhatian dari Salah. Si Raja Mesir tak bisa memutuskan siapa di antara keduanya yang lebih pantas dimainkan, mengingat itu bukan berada dalam wewenang dia.
“Saya tidak bisa mengatakan soal ini karena saya bukan pelatih. Saya tak bisa memutuskan sesuatu seperti itu,” kata Salah, dikutip dari Mirror.
“Saya tak bisa mengabaikan apa yang telah Firmino berikan buat klub dan apa yang dia berikan kepada tim. Saya tak pantas untuk bilang dia harus dicadangkan karena catatan golnya tidak memuaskan,” Salah menambahkan.
“Dia adalah pemain yang telah memberikan segalanya buat tim selama lima tahun dan menciptakan banyak peluang. Sistem kerja kami mengorbankan perolehan golnya karena dia turun ke dalam dan memberikan kami bola di sayap,”.
“Oleh karena itu saya tidak bisa mengatakan dia harus dicadangkan atau dia belum menunjukkan performa terbaiknya. Tentu bisa ada gol lagi lebih banyak, dia menciptakan banyak sekali peluang,” demikian kata Mohamed Salah.