Real Madrid untuk Pertama Kalinya Tumbang pada Laga Kandang di Liga Champions
BOLA88KU — Real Madrid takluk 2-3 dari Shakhtar Donetsk pada laga perdana Grup B Liga Champions, di Estadio Alfredo Di Stefano, Rabu (21/10/2020) malam WIB. Hasil itu mencoreng tren bagus Madrid pada laga kandang pembuka di Liga Champions.
Menjalani pertandingan di markas sendiri, El Real tampil percaya diri. Anak asuh Zinedine Zidane itu mencatatkan 57 persen penguasaan bola, berbanding 43 persen milik Shakhtar Donetsk.
Real Madrid juga melepaskan 11 tembakan yang lima di antaranya mengarah ke gawang. Di sisi lain, Shakhtar memperoleh enam peluang bagus dari tujuh kesempatan.
Meski tampil dominan, Madrid secara mengejutkan tak mampu mengalahkan tim asal Ukraina tersebut. Real Madrid pun menyerah 2-3 dari Shakhtar Donetsk.
Sepasang gol Madrid disarangkan Luka Modric pada menit ke-54 dan Vinicius Junior menit ke-59. Adapun tiga gol Shakhtar tercipta atas nama Tete menit ke-29, gol bunuh diri Raphael Varane menit ke-33, dan gol dari Manor Solomon menit ke-42.
“Ini satu sensasi buruk, tentu saja. Kami membuat kesalahan pada gol pertama, kemudian benar juga bahwa kami kehilangan keyakinan, permainan dan banyak hal lain,” ujar pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane.
“Untung saja para pemain membuat reaksi pada babak kedua dan membuat sedikir perubahan karena mereka tidak layak mengalami hal seperti itu. Ini satu partai buruk, satu malam sulit. Saya adalah pelatih Real Madrid, saya harus menemukan solusinya,” lanjut Zidane.
Kekalahan Perdana
Bagi Real Madrid, hasil minor tersebut merupakan kekalahan kandang perdana di Liga Champions. Seperti dilansir Opta, Los Blancos sebelumnya berhasil merengkuh kemenangan dalam 12 laga kandang pada partai pembuka di Liga Champions.
Menyerah dari Shakhtar Donetsk membuat Real Madrid kini berada di dasar Grup B dengan nilai nol. Mereka tertinggal tiga angka dari Shakhtar yang berada di urutan teratas.
“Sayalah yang bertanggung jawab. Bahwa di babak pertama tampilan tim tidak bagus, ada hal yang tidak saya lakukan dengan baik.”
“Para pemain pada akhirnya yang diinginkan adalah tampil baik sejak menit pertama dan membuat tekanan jauh di depan, tetapi benar bahwa saat mereka membuat gol, semuanya berubah,” kata Zidane.