Nostalgia Ismed Sofyan: Sempat Minder Saat Bergabung Persija
Bola88Ku — Bek kanan senior Persija Jakarta, Ismed Sofyan, berbagi cerita mengenai kisahnya bisa bergabung dan meraih kesuksesan bersama Macan Kemayoran. Bahkan Ismed mengaku sempat minder ketika pertama kali bergabung bersama Persija.
Ismed Sofyan merupakan pemain yang mengawali karier profesional di Persiraja Banda Aceh pada 1999. Ia kemudian merantau ke ibu kota dan bergabung bersama Persijatim Jakarta Timur pada 2000, yang sempat pindah homebase ke Solo, dan akhirnya bergabung bersama Persija Jakarta pada 2002.
Pemain kelahiran Aceh itu mengakui bahwa dirinya sempat minder ketika pertama kali diajak bergabung bersama Persija. Maklum ketika itu Macan Kemayoran diisi oleh pemain-pemain yang berlabel Timnas Indonesia.
“Saya bergabung dengan Persija pada 2002, setelah Persija juara. Saat itu yang mengajak Om Arjuna (Rinaldi), pelatih kiper. Om Arjuna menawarkan saya bergabung ke Persija. Akhirnya syaa mencobanya dan Alhamdulillah berhasil meski awalnya sempat minder,” kisah Ismed Sofyan dalam pembicaraannya dengan mantan Ketua Umum The Jakmania, Ferry Indrasjarief, di channel Youtube Persija.
“Ketika itu Persija identik dengan pemain tim nasional. Mayoritas pemainnya merupakan pemain tim nasional. Saat itu masih ada Aples (Techuari), Budiman (Yunus), Aris Indarto, dan Joko Puspito,” kenang bek kanan Persija Jakarta itu.
Tidak Menyangka Berkarier di Ibu Kota
Mengawali kiprah bersama Persiraja Banda Aceh yang notabene merupakan klub besar yang berada di daerah kelahirannya, Ismed Sofyan mengaku tidak terpikir akhirnya bisa berkarier di Jakarta. Bahkan sebelum bergabung bersama Persija Jakarta, Ismed sempat lebih dulu bermain bersama Persijatim yang kemudian sempat bermarkas di Solo.
“Awalnya tidak pernah berpikir bakal bisa bermain di Persija. Awalnya saya hanya berpikir akan bermain sebatas di Aceh saja, tidak ada terpikirkan bakal berkarier di ibu kota. Ternyata Allah berkehendak lain, sampai sekarang saya tetap berada di Persija,” ujar Ismed Sofyan.
Tak hanya itu saja, Ismed Sofyan juga mengenang bagaimana ia sempat menghadapi Persija sebagai lawan ketika memperkuat Persijatim. Ia mengenang bagaimana perbedaan situasi Stadion Lebak Bulus ketika Persijatim dan Persija bermain.
“Persijatim bermarkas di Bea Cukai, Persija di Menteng. Dulu sama-sama menggunakan satu stadion, yaitu Lebak Bulus. Hanya ketika Persijatim yang main, penonton itu sepi. Kalau Persija yang main, baru penontonnya ramai,” kenang Ismed.